Monday, July 8, 2013

Mahasiswa Harus Pahami Jenis Usaha Masa Depan

Masyarakat Indonesia terutama mahasiswa harus mulai mempelajari dan memahami jenis usaha masa depan dunia, yang salah satuya ialah bisnis dengan cara berinvestasi. Jenis usaha tersebut diramalkan akan menjadi tipe usaha masa depan masyarakat Indonesia. Sebab, bisnis investasi dipercaya dapat menghasilkan keuntungan besar yang dihasilkan dalam waktu relatif singkat.

Demikian ungkap Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan, Syahrul R. Sempurnajaya. Namun demikian, ia menyatakan bisnis investasi juga dapat membuat seseorang menjadi bangkrut dalam waktu singkat. Soalnya, setiap jenis investasi selalu menghadirkan dua sisi mata uang, yakni resiko kerugian dan potensi keuntungan.
 
"Oleh karena itu, Bappebti sebagai regulator yang dilindungi UU No.10/2010 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, berusaha mengawal kegiatan bisnis ini. Bappebti melakukan pengembangan, pembinaan, pengaturan dan pengawasan perdagangan berjangka komoditi," ujarnya dalam Kuliah Umum Pedagangan Berjangka Komoditi di Indonesia dan Peraturan Pelaksanaannya, di Aula Magister Manajemen Unpad, Jl. Dipati Ukur No. 35, Bandung pada Sabtu (28/4/12).

Ia menyatakan, investasi melalui perdagangan berjangka komoditi semakin menarik para pengelola dana sebagai lahan tujuan investasi. Hal itu karena, aktivitas transaksi yang dilakukan melibatkan penyelenggara dan pelaku bisnis di seluruh dunia. Seluruh proses transaksi dilakukan secara transparan dan berdasarkan mekanisme pasar.

"Beberapa pelaku pasar dan pengamat dunia investasi dan keuangan menyebutnya sebagai tren investasi masa depan," katanya.

Ia menjelaskan, investasi di perdagangan berjangka komoditi dikenal sebagai bentuk investasi yang memiliki resiko tinggi sekaligus berpontensi memberikan keuntungan yang amat tinggi. Oleh karena itu, perdagangan berjangka komoditi bisa dikatakan sebagai bentuk kegiatan bisnis yang kompleks sebab menyangkut pengelolaan dana masyarakat.

"Perlu pengaturan dan kepastian hukum guna melindungi masyarakat dari praktik perdagangan curang yang berpotensi merugikan. Dengan demikian, Bappebti hadir sebagai fungsi yang bisa menjaga bisnis ini berjalan secara teratur, wajar, efisien, dan transparan," ujarnya.

Kuliah umum yang diselenggarakan Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran (Unpad) bekerjasama dengan Bappebti Kemendag ini dihadiri sekira seratus mahasiswa dari berbagai jenjang. Dalam acara itu turut hadir Direktur Utama PT. Jakarta Futures Exchange, Made Soekarwo dan Direktur Utama PT. Kliring Berjangka Indonesia, Surdiyanto Suryodarmodjo sebagai pembicara.

Dalam kuliah tersebut dijelaskan, ada dua jenis bisnis investasi yang diakui pasar dunia, yakni pasar saham dan perdangan berjangka. Perbedaan dari keduanya ialah pasar saham bertujuan untuk memobilisasi dana, sementara perdangangan berjangka lebih kepada pengelolaan resiko.

“Ada tiga manfaat utama dari perdagangan berjangka komoditi. Pertama, sebagai sarana pengelolaan risiko, kedua sebagai sarana pembentukan harga, dan ketiga sebagai alternatif investasi,” ujar Syahrul menjelaskan.

Ia mengatakan, sebelum berkecimpung di dunia bisnis investasi perdagangan berjangka komoditi, masyarakat harus memahami bahwa bisa saja nasabah akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar atau kerugian yang melenyapkan uangnya dalam waktu singkat. Hal itu karena bisnis ini tergantung pada fluktuasi harga komoditi yang diperjualbelikan di pasar bebas. (CA-02/A-88)***

sumber : http://www.pikiran-rakyat.com

0 komentar:

Post a Comment

Blog Ini Adalah Blog Do Follow dan Auto Approve. Silakan Berkomentar sesuai konten postingan dengan santun, sopan, dan No Spam. You Comment I Follow.