Thursday, June 6, 2013

Peluang Usaha Mengelola Bisnis Pecel Lele

Peluang Usaha Pecel LelePecel lele dan ayam sudah menjadi bagian makanan rakyat secara merata, dari kalangan bawah hingga kalangan atas. Lihatlah para pengelola bisnis ini mulai dari warung kaki lima hingga ke tingkat restoran, contohnya restoran Pecel Lele Lela yang terbilang sukses dengan banyak cabang di Jakarta dan omset miliaran rupiah setiap harinya.

Bagaimana rahasia kesuksesan restoran Pecel Lele Lela? Sang pengelola mungkin enggan membeberkannya untuk Anda. Tapi saya akan mencoba mengulik dibalik kesuksesannya.

Sekilas tentang profil pengelola restoran Pecel Lele Lela adalah pengusaha muda (31 th), berawal dari PHK yang diterimanya, ia kemudian mencoba bisnis pecel lele. Mulanya dia menyewa sebuah tempat usaha untuk memulainya. Akhirnya ia sekarang sukses dengan puluhan cabang dan sekitar 300 karyawan.

Tahukah Anda, bahwa kesuksesan Anda ada di tangan Anda sendiri. Pecel Lele Lela tidak berhasil hanya karena makanannya enak, atau memiliki resep rahasia. Diantara Anda pasti ada yang mampu membuat pecel lele lebih enak dari Pecel Lele Lela. Tapi kenapa Anda tidak mampu untuk menjadi lebih sukses? Jawabannya hanya dua kata, “sistem manajemen”. Ya, itulah kelebihan seseorang. Jika Anda memiliki niat yang besar, sesuatu yang besar pun tidak akan sulit untuk dikejar. Lalu, bagaimana Anda dapat belajar tentang manajemen? Anda akan dapat mencari sumber-sumber lain seperti buku atau panduan lainnya.
Memulai Bisnis

Pemilihan Lokasi

Lokasi paling berpengaruh untuk menentukan bisnis ini maju atau tidak. Terkadang Anda memerlukan keberuntungan untuk menemukan lokasi yang stategis. Biasanya tempat yang strategis akan disewakan dengan harga yang cukup tinggi. Untuk Anda yang memiliki modal cukup pun perlu mempertimbangkan apakah keuntungannya akan sebanding dengan modal yang dikeluarkan untuk menyewa lokasi.

Ciri-ciri lokasi yang strategis: 
Berada di lingkungan dengan daya beli masyarakatnya yang cukup tinggi. 
Tempat parkir tersedia luas. 
Berada di pinggir jalan, pertigaan, atau perempatan. 
Mobilitas atau lalu lalang orang cukup tinggi. 

Mempersiapkan Semuanya
Persiapkan semua kebutuhan Anda. Saya tidak dapat merinci satu per satu kebutuhan Anda, tapi Anda dapat menentukan sendiri kebutuhan yang seperti apa, atau dengan melihat pada yang lainnya.

Menetapkan Menu
Buatlah menu apa saja yang akan tersedia di dalam bisnis Anda. Kebanyakan warung pecel lele akan di kombinasi dengan pecel ayam, pecel bebek, soto ayam, nasi goreng, tahu dan tempe.

Menjalankan Bisnis

Apa saja yang perlu dilakukan untuk keberhasilan? Simak dibawah ini.

Suasana Yang Menarik Pembeli
Percaya atau tidak, faktor ini sangat penting untuk menunjang keberhasilan. Pecel lele yang ramai belum tentu makanannya enak. Tapi karena suasananya yang menarik membuat makanannya terkesan enak. Dan inilah yang menarik pengunjung untuk datang. Suasana yang menarik, meliputi: 

Penerangan yang cukup.
Bisnis ini biasanya dijalankan di saat malam hari. Penerangan yang cukup dapat menarik perhatian pembeli. 
Spanduk yang berwarna cerah, bersih dan selalu terlihat baru.
Jika spanduk Anda tidak sesuai dengan kriteria seperti di atas, cobalah ganti saja dengan yang baru. Jangan takut tentang uang yang Anda keluarkan, dalam beberapa hari saja akan dapat tergantikan. 
Kebersihan dan kerapian terjaga dengan baik. 
Buat senyaman mungkin. 

Pelayanan Yang Ramah
Ada istilah “Pembeli adalah raja”. Tapi ini tidak berarti “Penjual adalah babu”. Jadi bersikaplah sopan biasa saja, tidak dibuat-buat. Karena usaha ini bersifat wiraswasta, Anda pun berhak mendapat sikap yang sopan dari pembeli.

Makanan Yang Berkualitas Dan Inovatif
Menu yang enak dan berkualitas menjadi daya tarik tersendiri. Pembeli yang ketagihan akan datang lagi di lain waktu. Jika Anda memiliki ide kreatif untuk membuat inovasi sendiri, tuangkan saja ide Anda.

Harga Yang Pantas
Menetapkan harga sama dengan menetapkan keuntungan yang akan diperoleh. Tidak ada ketentuan tertulis dalam menentukan harga. Untuk saya, saya metetapkan keuntungan 30% sampai 40%.

Tapi jika Anda masih bingung tentang harga yang pantas, Anda sementara dapat mengikuti harga pasaran di sekitar lokasi Anda. Harga pasaran di setiap daerah tentulah tidak sama. Selain itu, Anda perlu mempertahankan keuntungan. Misalnya begini, terkadang setiap orang memiliki permintaan khusus saat mereka memesan menu. Jika permintaan itu terlalu mengurangi keuntungan Anda, contohnya meminta tambah sambal, jangan lupa untuk menghitungnya, ini hak Anda. Tapi ini tidak perlu dilakukan jika Anda Anda sudah memperhitungkannya dalam keuntungan yang Anda peroleh.

Jika pembeli keberatan untuk membayar tambahan, cobalah berikan pengertian, bahwa untuk membuat sambalitu tidaklah murah. Jika pembeli tidak juga mengerti mungkin ia akan beralih ke lainnya. Biarkan saja, percayalah, Anda tidak butuh pembeli semacam ini.

Menghadapi Pesaing
Jika kebanyakan orang menyebutnya dengan pesaing, saya menyebutnya dengan teman seprofesi. Bukankah mereka pun sama? Biasanya, karena persaingan, kita berlomba-lomba untuk mencari pelanggan sebanyak-banyaknya. Ini sangat bagus. Tapi terkadang persaingan terjadi secara tidak sehat.

Saya akan mencontohkan saya sendiri. Teman saya menjual nasi goreng dengan isi yang lebih komplit dari saya dan dengan harga yang sama. Tentu saja nasi gorengnya lebih laku dari saya. Tapi tetap saja saya memiliki pelanggan sendiri meskipun tidak sebanyak teman saya.

Lalu apa yang saya pikirkan? Jika dipikir lebih dalam, meskipun teman saya lebih ramai pengunjung, toh keuntungannya sama saja dengan saya. Jika misalnya teman saya beromset Rp. 400.000, saya hanya perlu omset Rp. 250.000. Saya kembali ke tujuan saya, yaitu mencari keuntungan, bukan untuk bersaing. Lalu apa bedanya? Ya, jelas teman saya lebih sibuk dan capai dibanding saya. Saya masih memiliki waktu untuk santai, menulis artikel ini dan lainnya. Bukankah karena persaingan ini justru saya yang diuntungkan? Jadi, hindarilah persaingan yang tidak sehat.

Mengelola Keuangan

Hindari Rentenir
Setiap dari kita mungkin sering mengalami tekanan ekonomi. Cobalah painjam ke orang terdekat Anda. Jika cara ini tidak dapat ditempuh, cobalah pinjam ke bank. Jika cara ini pun mentok, pikirkan alternatif lain. Ingat, jangan coba-coba meminjam pada rentenir. Meskipun bisnis Anda berjalan lancar, sesungguhnya ini adalah penyakit. Lama-kelamaan Anda akan tergantung pada rentenir dan akan membuat bisnis Anda hancur. Dan ini sudah sangat sering terjadi di masyarakat kita. Inilah pemborosan tingkat pertama yang tidak Anda sadari.

Hindari Kredit Barang Tidak Perlu
Adakalanya Anda memerlukan sesuatu untuk dibeli, namun tidak memiliki uang cukup. Mungkin Anda akan berpikir, jika Anda tidak ambil kredit, barang itu tidak mungkin terbeli. Ya, itulah cara pikir otak kiri. Cara berpikir otak kanan lain lagi. Bukankah meski kredit kita tetap harus membayarnya setiap periode? Lalu apa bedanya dengan menabung? Apakah Anda berpikir bahwa kredit dapat dengan cepat memiliki barang yang Anda inginkan? Salah, selama cicilan belum lunas, barang itu bukan milik Anda, dan dapat diambil sewaktu-waktu oleh pemiliknya.

Meskipun barang itu menurut Anda penting dan mendesak, cobalah alternatif lain. Kredit adalah pemborosan tingkat kedua tanpa Anda sadari.

Hindari Membeli Barang Ketengan
Kenapa saya menganjurkan ini? Saya akan memberi contoh sederhana. Anda membeli beras setiap hari 10 liter dengan harga Rp. 9.5oo/kg misalnya, maka totalnya adalah Rp.65.000. Bandingkan dengan jika Anda membeli beras sekarung dengan berat 50 kg seharga Rp. 450.000. Beras itu dapat digunakan untuk 10 hari. Maka dalam 10 hari perbedaannya adalah Rp. 500 x 10 x 10 = Rp. 50.000. Ya, dalam 10 hari saja sudah Rp. 50.000. Maka dalam satu tahun adalah Rp. 1.800.000. Dan ini baru dari beras. Coba bayangkan untuk yang lainnya? Ingat, membeli barang ketengan adalah pemborosan tingkat ke tiga.

Menabung
Sebagai manusia tentulah kita memiliki harapan untuk masa depan kita dan keluarga kita. Masa depan perlu direncanakan. Dengan menabung kita berarti telah merencanakan masa depan. Cobalah Anda sisihkan 5 % saja dari omset bisnis Anda. Ini tidak akan mengganggu kelancaran bisnis. Suatu waktu, Anda akan merasakan manfaatnya.

0 komentar:

Post a Comment

Blog Ini Adalah Blog Do Follow dan Auto Approve. Silakan Berkomentar sesuai konten postingan dengan santun, sopan, dan No Spam. You Comment I Follow.